Tukiyo Suryo Atmojo, Be Positive Center, Trainer dan Motivator
Setiap orang dilahirkan dengan bekal kemampuan yang luar biasa dari Sang
Pencipta. Namun, seringkali banyak orang gagal atau biasa-biasa saja
tanpa kesuksesan dalam hidupnya. Bagaimana agar bisa mencapai ‘goal’
dalam kehidupan? Tukiyo Suryo Atmojo, Be Positive Center, Trainer dan
Motivator ini punya ‘ramuan’ khusus. MOTIVASI: Tukiyo Suryo Atmojotmojo dalam satuTukiyo Suryo Atmojo, Direktur Surya Cipta Gemilang, Trainer dan
Motivator Nasional ini berpendapat, yang menentukan orang bisa berhasil
mencapai apa yang diinginkannya, adalah orang-orang yang mampu menetap
‘goal’ dalam hidupnya. Orang itu juga memiliki cara yang tepat untuk
menekuninya hingga sampai pada pencapaian.
Tapi, upaya mencapai ‘goal’ biasanya banyak tantangan dan hambatan
dari sekeliling yang terinternalisasi ke dalam pikiran yang kemudian
menjadi mental block. “Selama orang mampu meluruhkan mental block dan
melihat tantangan dari sisi positif, atau selalu berpikiran dan
berprasangka baik, maka pikiran dan alam bawah sadar akan menuntun
langkah ke pencapaian,” ujar Tukiyo memberikan ‘ramuan’ untuk
memotiviasi.
Menurut Tukiyo, Allah menganjurkan setiap orang untuk selalu
berprasangka baik terhadap apapun. Sebab, dalam kitab suci dari semua
agama dan kepercayaan, ajaran mengenai berprasangka baik selalu
ditemukan. Lalu, bagaimana mengelola pikiran supaya tetap memiliki
prangsangka baik dan fokus pada pencapain atau ‘goal’ dan tidak
terganggu oleh mental block?
Ia, menyarankan agar pikiran dengan prasangka yang baik dilatih dan
dipraktikkan dalam ucapan. Lalu terus diulang-ulang sehingga akan
mensugesti pikiran dan alam bawah sadar setiap orang bisa melakukan
kebaikan tersebut. Hal itu akan menggugurkan mental block dan orang akan
menggiring dirinya menjalani pencapain ‘goal’ dalam hidupnya.
Ia mencontohkan, setiap kali kita membuat janji bertemu, tentunya ada
jadwal pertemuan yang harus disepakati bersama. Untuk itu, dalam
memberikan janji bertemu sebaiknya menghindari kata ‘jangan telat ya…’.
Bila memakai kata ini maka pikiran malah lebih terbawa menjadi telat!
Maka dari itu, hindari kata ini. Lebih baik menggunakan kata, ‘datang
tepat waktu ya’, maka pikiran akan terinstal akan datang tepat waktu.
“Ini contoh sederhana,” kata Tukiyo.
Tukiyo akan memberikan materi sesuai bidang pengalaman praktisnya,
Mindset Programing kepada peserta pelatihan Entrepreneurship Kelas
Reguler Angkatan ke 1 yang dimulai sejak 21 Januari hingga Februari
mendatang.
Dalam materinya nanti, Tukiyo melatih pola berpikir seperti itu
kepada peserta latihan, dan bagaimana bisa melakukan repetisi sendiri.
Sehingga, apa pun keterampilan yang sudah dimiliki setiap pengusaha,
jika software-nya masih terganggu oleh mental block, keterampilan itu
akan menjadi sia-sia, karena tidak akan dipraktekkan.
Tukiyo merupakan pembelajar alam yang mendapatkan ilmunya dari
beberapa seminar dan training dari pakar NLP dan Hypnotherapist di
berbagai tempat dan telah secara nyata menguji apa yang dipelajarinya
di tujuh perusahaan yang pernah dilewatinya sehingga membawanya dari
level bawah hingga posisi puncak.
Pengalamannya mempratekkan konsep LOA yang dia perkaya melalui
metode-metode NLP, Hypnotherapy dan EFT inilah yang dia jadikan materi
untuk mengembangkan mindset Reprogramming dan LIFE Transformation.
Dengan 19 tahun pengalaman kerjanya di 7 Perusahaan yang pernah
disinggahinya hingga posisinya mencapai Executive Vice President pada
salah satu perusahaan swasta terkemuka di Indonesia, membuat dia semakin
mengerti aplikasi konsep ini pada dunia kerja dan bagaimana konsep ini
akan sangat membantu perusahaan berkembang. (*)