0

"Banyak orang yang berpendapat bahwa mencari prkerjaan itu sulit,pada saat yang  banyak orang yang mengeluh cari karyawan yang tepat itu susah."

Suatu hari ketika menunggu penerbangan dari jakarta ke pekanbaru,saya duduk di rung executive lounge,seorang ibu bersama dengan anaknya duduk di depan saya dan menyapa ramah.
"Selamat siang mas, mau perjalanan kemana?" tanya sang ibu.
"Saya mau ke pekanbaru, bu," jawab saya.
"Ibu sendiri mau kemana?"tanya saya.
"Saya mau pulang ke pemantang siantar,menjemput anak saya dia sudah lulus  dari kuliahnya 3 tahun lebih tapi belum dapat kerja, makanya bapaknya minta dia pulang saja membantu mengurus perkebunan kelapa sawit di kampung. Sebenarnya ibu keberatan dengan usul bapaknya, ngapain kuliah mahal-mahal kalau akhirnya mengurus kebun." jawab sang ibu.
Sang anak yang berusia kurang lebih 24 tahun mengangguk dan tersenyum kepada saya seraya ikut menyapa " selamat siang, om".
"Selamat siang juga, dik," jawab saya.
"Memang benar sudah 3 tahun belum dapat kerja? Sudah melamar kemana saja, dik," tanya saya.
"Sudah banyak, om," jawabnnya.
"Banyak itu berapa kali?" kejar saya inghin tau.
"Ya gitu deh om, mungkin 12 kali, ikut teman dan pernah melamar sendiri kalau ada yang kasih informasi," jawabnya.
"Sebenarnya pernah 2 kali di terima tapi saya nggak cocok dan gak betah dengan pekerjaannya, jadi gak sampai 6 bulan saya sudah meninggalkannya, terlalu banyak sikap atasn yang membuat saya tak betah di kantor itu," jelasnya.
"Kurang lebih 4 bulan berikutnya ada satu lagi kantor yang terima saya sebagai staf accounting, tapi saya merasa kesulitan seharian berkutat dengan data, sungguh sangat membosankan," lanjut jelasnya.
"Wah, sayang juga yah sudah dapat pekerjaan di tinggalkan sebelum dapat kerjaan baru" tanggapan saya.
Sebelum sempat obrolan saya dengan ibu dan anak ini jauh, saya mendapatkan panggilan boarding pesawat yang saya tumpangi akan segera di terbangkan. Padahal masih banyak hal yang saya ingin tanyakan pada anak muda ini.
Dari obrolan di atas saya merasa wajar jika anak muda ini sulit mendapatkan pekerjaan, 3 tahun lamanya hanya melayangkan 12 lamaran dan itupun di ajak teman plus pekerjaan yang dilamar pun tak terkonsep. Saya berfikir di luar sana mungkin banyak lagi anak muda yang nasibnya seperti ini. Di dalam lubuk hati saya berdoa, meskipun ibunya kurang puas dengan keputusan suaminya, semoga saja menguruh perkebunan kelapa sawit di kampung menjadi pekerjaan yang membahagiakan untuknya. Pengurus kebun yang cerdas dan berpendidikan akan berbeda dengan pengurus kebun pada umumnya.
Pendidikan tinggi saja tak serta merta mengantar Anda memperoleh pekerjaan dengan mudah, Anda perlu melengkapinya dengan memahami bagaimana menggunakan pendidikan dan keahlian Anda untuk mencapai karier impian Anda.

Advertisement

Posting Komentar

Apa keluhan anda ?? Tukiyo Suryo Atmojo, Be Positive Center, Trainer dan Motivator dalam bisnis.

 
Top